Senin, 26 Maret 2012

LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) (NATA de PINA Vs NATA de COCO)


Life Cycle Assessment 





  1. Fungsi
            Sumber makan rendah energi untuk keperluan diet. Nata juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.
  1. Unit Fungsi
            Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum, berkalori rendah, kadar serat 2,5 %, dan memiliki kadar air 98 %. Serat yang ada dalam nata tersebut sangat penting dalam proses fisiologis, bahkan dapat membantu para penderita diabetes dan memperlancar pencernaan makanan atau dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu dapat dipakai sebagai sumber makanan.
  1. Bahan
Nata de pina merupakan makanan siap saji yang terbuat dari limbah pengolahan nanas. Biasanya nata terbuat dari bahan baku air kelapa. Nata de pina merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum. Gula pada air nanas diubah menjadi asam asetat dan benang-benang selulosa. Lama-kelamaan akan terbentuk suatu massa yang kokoh dan mencapai ketebalan beberapa sentimeter. Dengan demikian, nata de pina dapat juga dianggap sebagai selulosa bakteri yang berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis, bertekstur kenyal, dan umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan.



  1. Daur Ulang Bahan
Dalam pembuatan nata de pina bahan yang digunakan yaitu dari limbah pengolahan buah nanas yaitu yang berupa kulit buah nanas, empulur dan mata buah nanas. Buah nanas memiliki beberapa bagian yang masih dapat dimanfaatkan diantaranya yaitu daging buah, jantung buah, daun, crown dan batang buah. Daging buah dan jantung buah dapat dimanfaatkan untuk buah kalengan dan cocktail. Daun dan crown digunakan kembali sebagai pupuk organik sedangkan batang buah diambil zat bromealin untuk digunakan pada kosmetik.
  1. Dampak Bagi Lingkungan
Limbah yang dihasilkan oleh industri pengolahan buah langsung dapat diolah yang kemudian dapat langsung digunakan untuk kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sehingga industri ini tidak menghasilkan limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Pada proses produksi menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah padat yang berupa sisa potongan buah, kulit, empelur dan mata nanas yang dapat diolah menjadi nata de pina dan sisanya dapat digunakan untuk pakan ternak. Sedangkan limbah cair dapat berupa air dan tumpahan jus pada saat pengisian jus kekaleng yang dapat dimanfaatkan untuk biogas agar menghasilkan energi yang dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan energi dipabrik. Berdasarkan pembuatan nata de pina diperoleh limbah cair berupa air sisa pembiakan yang dapat digunakan untuk penyiraman pada tanaman.



Life Cycle Assessment Nata De Coco



1.      Fungsi
            Sumber makan rendah energi untuk keperluan diet. Nata juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.
  1. Unit Fungsi
            Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum, berkalori rendah, kadar serat 2,5 %, dan memiliki kadar air 98 %. Serat yang ada dalam nata tersebut sangat penting dalam proses fisiologis, bahkan dapat membantu para penderita diabetes dan memperlancar pencernaan makanan atau dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu dapat dipakai sebagai sumber makanan.  
  1. Bahan
Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum. Gula pada air kelapa diubah menjadi asam asetat dan benang-benang selulosa. Lama-kelamaan akan terbentuk suatu massa yang kokoh dan mencapai ketebalan beberapa sentimeter. Dengan demikian, nata de coco dapat juga dianggap sebagai selulosa bakteri yang berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis, bertekstur kenyal, dan umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan.
  1. Daur Ulang Bahan
Dalam pembuatan nata de coco bahan yang digunakan yaitu dari air kelapa. Buah kelapa memiliki beberapa bagian yang masih dapat dimanfaatkan diantaranya yaitu daging buah, tempurung kelapa dan serabut kelapa. Daging buah dapat dimanfaatkan untuk pembuatan santan, dan beraneka ragam kue. Tempurung kelapa dapat digunakan untuk kerajianan dan berbagai aksesoris serta serabut kelapa dapan digunakan untuk pembuatan kertas.
  1. Dampak Bagi Lingkungan
Limbah yang dihasilkan oleh industri pengolahan buah langsung dapat diolah yang kemudian dapat langsung digunakan untuk kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sehingga industri ini tidak menghasilkan limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Pada proses produksi menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah padat yang berupa sisa potongan buah, tempurung dan serabut kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan dan bahan baku pembuatan kertas. Sedangkan limbah cair dapat berupa air kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi nata de coco. Berdasarkan pembuatan nata de coco diperoleh limbah cair berupa air sisa pembiakan yang dapat digunakan untuk penyiraman pada tanaman.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar