Jumat, 25 November 2011

BAHAN-BAHAN AGROINDUSTRI HERBAL


Rimpang atau rizoma adalah sebuah bentuk modifikasi batang tanaman yang biasanya menjalar di dalam tanah dan dapat menghasilkan tanaman baru dari ruasnya. Dari ruas dapat tumbuh tunas dan akar, sehingga terbentuk tanaman baru. Temu-temuan (Zingiberaceae) dan paku-pakuan (Pteridophyta) adalah contoh dari jenis-jenís tanaman yang memiliki organ ini. Rizoma biasanya juga menjadi tempat penyimpanan produk metabolisme tertentu. Pada temu-temuan, rizoma menyimpan banyak alkaloid. Rizoma yang membesar dan menjadi penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati) dinamakan tuber. Kentang yang dimakan manusia adalah tuber. Stolon juga merupakan modifikasi batang sebagaimana rizoma. Berbeda dengan rizoma, stolon menjalar di sekitar permukaan tanah.

 Jahe ( Zingiber Officinale )
Tanaman Jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan di dunia.   Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe segar olahan dam minyak atsiri.   Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor kemancanegara maka peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu menjadi sangat terbuka.
            Berdasarkan data stastistik perkebunan tahun 1999 luas areal penanaman jahe di Kabupaten Sukabumi sebesar 1.176,65 Ha dan umumnya ditanam pada areal perkebunan rakyat. Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu sentra produksi jahe di Jawa Barat sebenarnya mempunyai peluang yang cukup besar dalam pengembangan jahe.   Hal ini jika dilihat dari potensi daerah, penyediaan sarana pertanian dan banyaknya petani yang secara rutin menanam jahe.   Sesuai dengan kesesuaian lahan dan iklim, banyak tempat di Kabupaten Sukabumi yang cocok untuk penanaman jahe.   Begitu pula dengan sarana pertanian yang mudah didapatkan dan terutama banyak petani yang telah berpengalaman dalam perjahean.

Gambar.1 Jahe(Zingiber Officinale)
Komposis pada jahe yaitu Komposisi kimia jahe terdiri dari minyak atsiri 2 - 3%, pati, resin, asamasam organik, asam malat, asam oksalat dan gingerin. Minyak atsirinya terdiri dari n-desil aldehid, n-nonil aldehid, d-kamfen, d-bfelandren, metal heptanan, sineol, dborneol, linalool, geraniol, zingiberen dan zingiberol.
Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta erangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu. dalam pengobatan tradisional china jahe merah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional china. dikatakan bahwa ia adalah pengobatan yang dan sangat mendukung limpa kecil, perut/lambung dan ginjal (terutama untuk pria dan juga diklasifikasikan sebagai aphrodisiac/zat perangsang dan pengobatan yang baik untuk impotensi)
dalam pengobatan arab jahe merah dikatakan sebagai panas dalam derajat kedua dan lembab dalam derajat kesatu. ia menghangatkan dan mempunyai efek melembutkan perut, juga berguna bagi tubuh terhadap masalah pencernaan seperti kembung, keracunan makanan, dan sembelit.
dalam pengobatan barat jahe merah memegang peranan penting dalam dunia pengobatan barat seperti halnya dalam dunia pengobatan timur (china, jepang dan india) ia bisa digunakan sendirian atau sebagai bahan campuran dalam resep herbal dan juga dipakai sebagai “penyembuhan koreksi” terhadap efek yang tidak diinginkan dari tumbuhan lain. telah dibuktikan dalam riset terakhir bahwa jahe merah mempunyai kandungan yang unik yang dapat membantu pengobatan lain menjadi lebih baik diterima dan diserap tubuh.
Produk olahan yaitu    Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dapat dinukan contoh produk  yaitu ayam bumbu jahe Bahan: 900 gr dada ayam, 50 gr Jahe Instan atau kalau mau repot rimpang jahe dimemarkan, ½ sdt garam, 9 siung bawang putih, memarkan, 3 sdm minyak goring, 75 gr jahe muda, diiris tipis seperti batang korek api,  1 sdt minyak wijen, 1 sdt maizena dilarutkan 1 sdm air, 750 ml air, ½ sdt garam
2.      Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Cengkeh, produksi bunga cengkeh Indonesia sebagian besar (80-90%) diserap oleh industri rokok kretek, sisanya untuk industry rempah-rempah lokal dan diekspor. Potensi tanaman cengkeh yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah daun cengkeh (daun gugur) dan tangkai bunga.
Berdasarkan data stastistik perkebunan tahun 2006-2008 luas areal penanaman cengkeh di sulawesi tengah  sebesar 43,629.00 Ha dapat dihasilakan 4,932.00 ton.


Gambar 2. Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Sedangkan zat aktif yang dihasilkan yaitu Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi.

Kegunan utuk tubuh minyak cengkeh juga digunakan dalam campuran tradisional chōjiyu (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkeh; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang jepang untuk merawat permukaan pedang mereka. Air rebusan beberapa kuntum cengkeh dicampur gula merah dapat pula menjadi minuman segar dan menghangatkan dikala hujan. Dalam industri makanan dan minuman, cengkeh digunakan untuk keperluan sehari - hari di rumah tangga sebagai penambah rasa dan aroma khususnya untuk memasak, dan juga dalam industri makanan dan minuman. Penggunaannya biasanya dalam bentuk bubuk, tetapi ada juga penggunaan dalam bentuk utuh seperti untuk pembuatan pikel atau asinan sayuran.

3.      Kunyit ( Curcuma domestica Val. )

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina. Klasifikasi kunyit yaitu Divisio : Spermatophyta, Sub-diviso : Angiospermae, Kelas : Monocotyledoneae, Ordo : Zingiberales, Famili : Zungiberaceae, Genus : Curcuma, Species : Curcuma domestica Val. Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
Di Indonesia, sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan produksi mencapai 12.323 kg/ha. Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).

Gambar 3. Kunyit ( Curcuma domestica Val. )
Kandungan utama rimpang kunyit adalah minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksi-kurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor, dan besi. Kandungan kimia minyak atsiri kunyit terdiri atas ar-tumeron, a dan ß-tumeron, tumerol, a-atlanton, ß-kariofilen, linalol, dan 1,8 sineol.
Pengunana untuk obat atau produk baru yaitu dibawah ini:
1. Diabetes mellitus
·         Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
·         Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
·         Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.
2. Tifus
·         Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
·         Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan disaring.
·         Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.
3. Usus buntu
·         Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya.
·         Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
·         Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.
4. Disentri
·         Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
·         Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
·         Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.
5. Sakit Keputihan
·         Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula kelapa/aren.
·         Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring.
·         Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.
6. Haid tidak lancar
·         Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
·         Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
·         Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.
7. Perut mulas pada saat haid
·         Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
·         Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
·         Cara menggunakan: ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari pertama haid.
8. Memperlancar ASI
·         Bahan: 1 rimpang kunyit
·         Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
·         Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.
9. Cangkrang (Waterproken)
·         Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
·         Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
·         Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.
10. Amandel
·         Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
·         Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring
·         Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.
11. Berak lendir
·         Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih
·         Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
·         Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
12. Morbili
·         Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
·         Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus
·         Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar