Rabu, 23 November 2011

RANSUM KAMBING

Produksi tahu, tempe, tapioka, kecambah, dan huller penggilingan padi pada umumnya banyak diusahakan sebagai industri kecil dan industri rumah tangga seperti pembuatan minyak kelapa di pedesaan. Limbah atau sisa ampasnya masih banyak yang dipasarkan mentahan belum diolah menjadi komoditi produk yang memiliki nilai tambah produksi di pedesaan. Kadang ampas atau limbah produksi pada musim basah tidak laku dijual dan membusuk menjadi kotoran yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Begitu juga sisa-sisa limbah sayuran pasar setiap hari hanya menimbulkan kotoran, belum termanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak.
Ransum fermentasi merupakan makanan ternak yang sangat potensial untuk dikembangkan dan menjadi salah satu solusi pemanfaatan limbah tersebut. Karena dengan begitu, limbah atau sampah yang dihasilkan dapat lebih memiliki nilai jual dari sebelumnya yang hanya dibuang.
Pemilihan penawaran produk tersebut didasarkan pada daerah-daerah yang mengembangkan ternak seperti Blitar, Lumajang, Jember, Jogja, Solo, Sragen hanya memilih pakan dengan kualitas tinggi saja tanpa memberikan nutrisi tambahan. Pakan kualitis tinggi tersebut hanya mampu meningkatkan bobot ternak 3-4 kg per bulan dan masih sulit mencapai 5 kg per bulan. Sehingga bidikan pasar dari produk adalah peternak-peternak sapi, kambing dan domba yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ternak di lingkup jawa timur. Secara spesifik daerah pemasaran yang dituju pada awal perkembangan usaha adalah Kediri dan Blitar. Daerah blitar menjadi tujuan karena pemberian ransum ternak di daerah ini sangat jarang dilakukan karena kebanyakan perhatian peternak hanya pada kualitas pakan. Sedangkan daerah Kediri, menjadi pasar persaingan untuk membandingkan produk yang dihasilkan dengan ransum buatan peternak-peternak di daerah tersebut. Karena di sebagain daerah Kediri, sudah ada pengembangan ransum yang dibuat dengan cara fermentasi juga. Meskipun jumlah peternak yang mengembangkan ransum fermentasi tidak banyak. Akan tetapi dapat meraih kepercayaan masyarakat akan manfaat produk.
Ransum fermentasi terbuat dari:
-          Batang kangkung
-          Batang kedelai
-          Daun bawang merah
-          Kulit ketela
-          Jerami padi
Bahan-bahan tersebut digunakan dengan maksud untuk dapat memenuhi nutrisi dari ternak yang dipelihara. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan dari ternak dapat lebih cepat dari ternak yang diberikan pakan biasa. Ternak yang menjadi tujuan untuk diberikan ransum fermentasi tersebut adalah sapi, domba dan kambing. Selain itu bahan-bahan tersebut merupakan bahan baku pilihan yang mudah didapatkan.
Untuk menghasilkan 10 kg ransum, maka dibutuhkan bahan sebagai berikut:
-          2 kg jerami padi di cooper
-          2 kulit ketela di cooper
-          2 batang kedelai di cooper
-          2 batang kangkung di cooper
-          2 daun bawang merah di cooper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar